Jebol Plafon Kamar Upaya Kabur, 8 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Diisolasi

    Jebol Plafon Kamar Upaya Kabur, 8 Warga Binaan Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Diisolasi
    Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, Jalan Asahan, Kilometer 7, Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun

    SIMALUNGUN - Lapas Kelas IIA Pematang Siantar dihebohkan atas insiden percobaan pelarian sejumlah 8 orang, pasca pihak lapas melaksanakan mutasi atau memindahkan 5 orang warga binaan, termasuk warga binaan berinisial UH ke lapas lainnya.

    Diketahui, belakangan ini Lapas Kelas IIA Pematang Siantar menjadi sorotan publik. Bahkan, berbagai media massa kerap mempublikasi perihal dugaan maraknya peredaran narkotika jenis sabu dikendalikan UH bersama penghuni kamar 7 Sel Pengasingan (SP ; red).

    Informasi dihimpun, upaya melarikan diri 8 warga binaan itu, dengan menjebol plafon kamar hunian SP Nomor 1, Lapas Kelas IIA Pematang Siantar, Jalan Asahan, Kilometer 7, Nagori Dolok Hataran, Kecamatan Siantar, Kabupaten Simalungun, Kamis (16/12/2021) sekira pukul 03.00 WIB dinihari.

    "Sepertinya rencana pelarian 8 orang yang di SP-1, itu berkaitan dengan pengiriman si UH cs dari kamar SP-7 pada malam itu ke lapas lain, " kata Randy Tampubolon melalui sambungan percakapan selularnya kepada jurnalis nasional indonesiasatu.co.id media grup, Kamis (16/12/2021) sekira pukul 13.42 WIB.

    Pimpinan Redaksi KORANKITA ONLINE itu lebih lanjut mengatakan, upaya warga binaan melarikan diri, tidak terlepas dari kegagalan sistem pengamanan pihak Lapas Kelas II A Pematang Siantar dan beruntung, petugas jaga melakukan patroli, akhirnya berhasil menggagalkan rencana pelarian itu.

    "Berkat kesigapan petugas jaga yang berpatroli, upaya mereka menjebol plafon kamar hunian SP-1 untuk melarikan diri akhirnya gagal, " sebut Randy lebih lanjut.

    Menurut Randy Tampubolon, setelah gagalnya rencana pelarian ke-8 (delapan) warga binaan penghuni kamar SP-1 itu, tentunya pihak lapas memeriksa keterangan warga binaan. Lalu, menyelidiki motif upaya lari dari lapas dan saat ini, warga binaan dipindahkan ke kamar isolasi atau Trafsel.

    "Tau sendirilah kalau warga binaan jadi pengkhianat, berupaya lari dari lapas, Bro. Itu 8 orang dimasukkan ke kamar isolasi di Blok AA. Kondisi kamar isolasi, tertutup rapat dan tidak ada celah untuk dapat dilihat, berdasarkan informasi dari warga binaan juga, " tutup Randy Tampubolon.

    Terpisah, Kalapas Rudy Fernando Sianturi dimintai tanggapan melalui Humas Lapas Kelas IIA Pematang Siantar Daniel Tindaon saat dihubungi dalam percakapan selular membenarkan, pemindahan warga binaan berinisial UH ke lapas lain.

    "Iya, bang. Benar, ada 5 warga binaan yang kita mutasikan tadi malam, termasuk UH dari kamar SP-7 ke lapas lain, " kata Daniel.

    Selanjutnya, Daniel Sitindaon membantah adanya informasi yang beredar, bahwa 8 orang warga binaan menghuni di kamar SP-1, tidak lama setelah pemindahan UH, diketahui berupaya melarikan diri dengan merusak plafon kamar.

    "Tidak melarikan diri, Bang. Tadi malam plafon kamar di SP-1, terjatuh dan sekarang ini masih dalam perbaikan, sementara warga binaan dialihkan ke kamar lain, " terang Daniel Sitindaon mengakhiri.

    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Wakil Bupati Simalungun Resmikan UMKM TABO...

    Artikel Berikutnya

    Atensi Kalapas Narkotika Kelas IIA Pematang...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami