Oknum JS Kelola THM Eks Ferrari di Kota Siantar, Sebulan Beraktifitas Berbagi Amplop

    Oknum JS Kelola THM Eks Ferrari di Kota Siantar, Sebulan Beraktifitas Berbagi Amplop
    Eks Ferrari atau Givenchi di Kota Pematang Siantar

    PEMATANG SIANTAR - Keberadaan tempat hiburan malam eks Ferrari atau sekarang disebut Givenchi meresahkan dan kalangan masyarakat menuding di tempat itu, identik dengan peredaran narkoba.

    Pasalnya, seorang jurnalis tewas tertembak, berawal dari publikasi terkait jaringan peredaran narkotika di THM eks Ferrari, jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Sigulang-gulang, Kecamatan Siantar Utara, Kota Pematang Siantar, Provinsi Sumatera Utara.

    Informasi diperoleh, eks Ferrari setelah sekian lama tutup dan kini, beredar kabar soal Givenchi, sejak sebulan lalu kembali beraktivitas dan ramai dikunjungi para penikmat dunia hiburan malam disertai adanya minuman keras, wanita penghibur serta yang lainnya.

    "Iya, bang. Sekarang nggak Ferrari lagi namanya, sudah ganti Givenchi, " sebut sumber melalui pesan percakapan selularnya. Senin (13/12/2021) sekira pukul 09, 00 WIB.

    Menurut sumber, Ferrari saat ini, selain berubah nama menjadi Givenchi sejak manager dan pemiliknya masuk penjara. Lanjut, sumber mengutarakan, soal kepemilikan THM yang lokasinya berada tepat di sebelah Kantor Sekretariat salah satu partai politik itu, tidak berubah.

    "Soal pemiliknya Ferrari atau Givenchi, masih S yang sekarang mendekam di Bui. S otak pelaku tewasnya jurnalis. managernya si F, berstatus sama dengan S di Bui. Manager digantikan oknum JS sekarang, " ungkapnya.

    Lebih lanjut, sumber mengatakan, seorang pria berinisial JS diketahui berprofesi jurnalis, sekaligus pemilik media online yang saat ini mengelola eks Ferrari atau Givenchi.

    "Gampang kali oknum JS berkoordinasi dengan awak media lainnya agar Givenchi itu tidak dipublikasi, " ungkap sumber.

    Selain itu, sumber mengatakan, soal berkoordinasi dengan awak media tidak dengan tangan kosong dan begitu juga, soal setoran terhadap oknum aparat penegak hukum.

    "Pada awal bulan lalu, diduga oknum JS dikabarkan yang membagi-bagikan amplop dan tidak dipungkiri, dugaan oknum penegak hukum juga menerima setoran amplop berisi uang, " bebernya.

    Dalam hal ini, sumber melanjutkan, semestinya pihak Kepolisian bersama pihak pemerintah Kota Pematang Siantar merespon penyampaian masyarakat atas keberadaan eks Ferrari atau Givenchi.

    "Trauma masyarakat, bang. Perisitiwa penembakan jurnalis itu buktinya, bahwa soal peredaran narkoba ada di lokasi eks Ferrari atau Givenchi itu, " tutup sumber.

    Terpisah, Kapolres Pematang Siantar AKBP Boy Sutan Binanga Siregar, SIK., dimintai tanggapan melalui Kasat Reskrim AKP B Manurung dalam pesan percakapan selularnya.

    Terkait penyampaian keresahan kalangan masyarakat tentang keberadaan eks Ferrari atau Givenchi. Sebelumnya, seorang jurnalis tewas tertembak dikarenakan publikasi peredaran narkoba di tempat hiburan malam tersebut.

    Namun, hingga berita ini dirilis dan dipublikasikan, pihak Kepolisian Resor Pematang Siantar belum bersedia menanggapi penyampaian jurnalis nasional indonesiasatu.co.id media grup, Senin (13/12/2021) sekira pukul 20.30 melalui pesan percakapan selularnya.

    Terkait oknum jurnalis berinisial JS, disebut selaku pengelola managemen usaha hiburan malam eks Ferrari atau Givenchi, dihubungi melalui pesan percakapan selularnya, sukses terkirim dan telah terbaca, ditandai cek list biru. Namun, terkesan enggan menyampaikan tanggapannya. 

    simalungun pematang siantar sumut
    Amry Pasaribu

    Amry Pasaribu

    Artikel Sebelumnya

    Pokja Bunda PAUD Kabupaten Simalungun Dikukuhkan,...

    Artikel Berikutnya

    Sembari Amankan Aksi Demo Himapsi Soal Jalinsum...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Nagari TV, TVnya Nagari!
    Mengenal Lebih Dekat Koperasi
    BINUS Learning Community Palembang Mengadakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) dengan Tema "Cara Mudah Menentukan Harga Jual Produk yang Tepat!"
    Lake Toba, North Sumatra: A Natural Wonder and Cultural Gem
    Hendri Kampai: Merah Putih, Bukan Abu-Abu, Sekarang Saatnya Indonesia Berani Jadi Benar

    Ikuti Kami